Sabtu, 01 Desember 2012

Kakek Tua Bertongkat


Dipagi ini seperti biasa , aku masih diberikan nafas oleh yang maha kuasa dan aku juga masih bisa diberikan nikmatnya dunia ini. Aku baru ingat kalau hari ini ada acara PAI (Praktiku Agama Islam) jam 8 pagi di sebuah masjid disamping fakultas ekonomi. Hari ini aku belum ada firasat sedikitpun tentang kejadian yang benar-benar megetuk hati nurani ku.
                Aku rencananya pergi ke masjid bareng teman aku yang bernama Singgih, jadi sebelum pergi ke masjid dia ke kos aku dulu baru kita barengan perginya. Yaah kami menuju masjid dengan ditemani sinarnya pagi matahari dan kendaraan yang lalu lalang, dijalan juga aku melihat-lihat orang yang berjalan kaki sama keluarganya dan teman-temanya terlintas senyuman diwajah mereka yang tanpa paksaan karena senangnya berkumpul sama orang yang disayang.
                Setelah kami berdua sampai di Masjid, kami berwudhu dulu sebelum masuk masjid dan saat aku masuk didalam masjid aku bertemu dengan berbagai macam-macam mahluk halus alias teman-teman dari fakultas farmasi. Saat beberapa menit kemudian acara yang diselengarakan hari ini pun dimulai dengan diucapkan dengan Bismillah, pada saat pemateri menyampaikan pesan-pesanya aku hanya bisa mencerna sedikit. Pas jam 11.45 acara itu pun selesai, dengan perut yang keroncongan aku langsung keluar masjid tiba-tiba terdengar suara yang berteriak dibelakangku “ oooyy makan yu !” dengan segenap tenaga yang masih ada dibadan ini aku pun menjawab dengan sekuat tenaga dan aku menjawab “yo Laah~ ~ ~-__-” dan ternyata tenaga aku telah habis dan ngak bisa berteriak lg~
                Aku dan teman-teman langsung bergegas pergi ke warung makan, disaat dijalan pikiranku kosong aku sama sekali tidak ada berpikiran apapun. Pas disuatu jalan MATAKU! Tertuju pada seseorang kakek bertongkat yang sudah sangat tua dengan bajunya yang berwarna hitam dia berjalan ditengah teriknya panas sinar matahari, entah mengapa aku berhenti melihatinya dan mataku, hati nuraniku semuanya BERGETAR melihat kakek tua itu dan setelah beberapa saat tiba-tiba ada seseorang berhenti didepan kakek tua itu dan dia langsun memberikan sebungkus nasi dan pada disaat itu juga aku melihat raut wajah kakek itu, dia tersenyum indah. Dan AKU !, Badanku BERGETAR Hatiku REMUK, aku yang selama ini malu kalau menolong orang didepan umum. Semua itu pun berubah saat aku melihat kejadian itu.
                Aku mendapatkan kesimpulan, “ Menolong orang Dimanapun dan Kapanpun, dengan hati yang ikhlas maka Allah SWT akan tersenyum kepada kita”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar